
MALAM INI– Selasa, 24 Februari
2015 saya mendapatkan tugas dari Ketua Divisi Jurnalistik untuk melakukan
peliputan Lorong dalam Program “Gravitasi Berkunjung (ke lorong)”. Pada
kesempatan ini saya mewawancarai penghuni asrama lorong 6 gedung C2. Selepas
sholat Isya, warga lorong 6 akhirnya berkumpul. Awalnya, pertemuan kali ini
berlangsung di teras lorong 6. Namun ada yang menyarankan untuk melakukan
peliputan ini di salah satu kamar. Arif Setiawan mengatakan “Peliputannya di
kamar Gagas Adyatama aja”. Sontak para penghuni lorong mengiyakannya. Awalnya
sangat susah berbicara dalam kamar yang mungkin berukuran 5 X 5 ini yang
berisikan hampir setengahnya penghuni lorong tersebut. Hanya saja, yang membuat
suasana yang tadinya agak sedikit gerah, berubah menjadi cair karena ulah
kocaknya Sabilah Makruf, Dwi, dan Ali Akbar, serta Imam Tri. Hal ini membuat
suasana menjadi kocak, tapi serius.
HAL UNIK dan Asiknya Lorong
Lorong 6 gedung C2 ini beranggotakan 37 mahasiswa
TPB yang di ketuai (RT) oleh Hafidz dan ber- SR Kak Amir Hamzah angkatan 49
departemen Teknik Sipil dan Lingkungan bicara mengenai hal-hal unik seputar
lorongnya. Hal ini ditunjukan oleh Danu Pranata (MSL 51) “Lorong 6 itu
personilnya asik-asik. Apalagi mereka-mereka ini berasal dari daerah yang beda,
adat yang beda, dan kemudian menjadi satu ketika berada disini. Dalam perbedaan
itu kita saling mengenal satu sama lain, dan yang tak kalah penting kami disini
bisa belajar mengenai kebudayaan mereka.” Seperti
kata Danu, Arif Setiawan (BDP 51) dan
Ali Akbar (ESP 51) menambahkan “Selain itu juga, di lorong 6 itu kebersamaan
dan persaudaraanya kuat, serta anak-anaknya gokil, dan pada gila Adi (MNH 51)
“Anak-anak disini pada baik-baik khusunya temen-temen kamar. Dwi (ITP 51) “Banyak
makanan gratis, terus ada solong makanan.”
Kondisi Terakhir Lorong
Dalam hal kondisi terakhir lorong banyak sekali
pendapat dari kawan-kawan lorong 6, seperti yang diucapkan oleh Sabilah Makruf
(TIN 51) “Lorong disini cukup kondusif. Ya lorong disini lorong 6 juga cukup
bersih diantara lorong-lorong yang lain. Jadi enak aja kalau jalan-jalan
disini.” Sabilah Makruf menambahkan “Ya kalau ditanya kondisi sekarang pada
banyak yang nyari kontrakan atau kost. Apalagi kalau anak Bogor, dulu aja pas baru-baru
di asrama banyak yang stay di sini, tapi kalau sekarang bisa dilihat,
kan?.” Dilanjutkan dengan “Belum pernah
kumpul solong dan pintu rusak” Arif
RT Lorong 6
Mengenai
RT banyak penghuni lorong mengatakan bahwasannya RT Lorong 6 itu baik, rajin beribadah.
Hal ini juga diiiyakan oleh Sabil dan Arif “Rajin Sholat dia (RT), rajin beribadah, serta orangnya baik. Namun
disisi lain RT lorong 6 juga ada kelemahannya. Seperti yang dikatakan oleh Danu
“Perannya RT kurang, jadi kita kurang komunikasi aja.” Hal senada juga
dilontarkan oleh Arif “Ia sibuk, mungkin karena ia banyak organisasinya.”
“Meskipun begitu, RT lorong 6 dapat menjadi sebuah inspirasi bagi bagi
temen-temen semua, karena ia seorang penghafal Al- Quran (Hafidzh)” Lanjut Arif.
Jargon
Jargon lorong 6 itu sangat banyak. Ada tiga jargon
yang membuat lorong ini menjadi lorong yang kompak. Seperti yang kita ketahui,
ketika welcome party ada jargon dari lorong 6 yang di pakai dalam acara itu
untuk Gedung C2. Liriknya seperti ini” Humba-humba Woy, Humba-humba woy, Humba
eeeehuaewooo.” Ada pun tiga jargon ini “Sabisa-bisa, Kudu Bisa, Pasti Bisa.”
Atau yang satu ini yang membuat kocak “Laferpool, We Will Never Eat Alone”
Tentang SR Lorong 6
SR lorong 6 bernama Kak Amir Hamzah. Ia angkatan 49
departemen Teknik Sipil dan Lingkungan ini cukup terkenal dimata anak asrama
khusunya pada gedung asrama C2. Ia merupakan SR lorong 6 dan 10. Banyak yang
bilang kalau Kak Amir Hamzah orangnya itu galak, namun hal ini bertentangan
dengan apa yang dikatakan oleh Arif. “Kak Amir itu suka memberikan contoh bagi
anak lorong.” Sabil pun menyambung
ucapan Arif “Kak Amir itu orangnya baik kok, cuman mungkin aja ia kurang bisa
mengeluarkan sifat baiknya secara leluasa. Jadi terkesannya kaku.”
Harapan Bagi Lorong Sabil berharap pada lorong 6 “ Semoga tetap
solidlah untuk lorong 6” lanjut dengan Arif “Semoga tetap terjalin
silahturahminya” serta ungkapan terakhir dari Ainaya (THH 51) “Aman, nyaman,
dan kompak bagi lorong 6”
Akhirnya
rangkaian program “Gravitasi
Berkunjung Lorong” telah usai. Pertanyaan demi pertanyaan telah dijawab oleh
penghuni asrama lorong 6. Tak lupa prosesi khas Gravitasi dalam setiap
acaranya, yaitu berfoto bersama Karena kami telah berjanji, untuk
mengabadikan setiap momen.
Tunggu Gravitasi Berkunjung ke
lorongmu …
Sumber: gravitasiipb.com
asek wkwk baru baca gw, yahya punya blog ternyata yak. mayan lah nama gw banyak tertera di artikel ini wkwk. mskpn keknya gw doang yg baca sih haha
BalasHapus