Selasa, 13 Oktober 2015

APAKAH AKU SEPERTI ITU !!??!

            Saat aku mengatakan perasaan pada dia, ada rasa senang dan bahagia. Tapi entah aku yang terlalu gugup atau memang dia yang menginginkan jauh jauh dari ku. Aku rasa teori yang paling pas adalah dia menginginkan aku jauh jauhh darinya. Setiap langkah dia aku ikuti, namun ia berlari. Setiap dia berlari, aku pun berlari tapi ia lebih cepat karena bantuan angin. Aku tak tahu mengapa ia seperti itu. Aku tahu ia tidak menyukai ku, tapi kenapa ia selalu menghindar, kenapa ia selalu tidak menganggap hadir ku. 
         Aku bertanya pada teman dia, mengapa dia menghindar dariku.. Jawaban temannya adalah "ANDA ITU LEBAY, ALAY, SOMBONG, ANEH, DAN SUKA MENGANGGAP BAHWA DIRI ANDA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN". Aku dibuatnya kaget dengan ucapan yang ia katakan. Aku bertanya pada diriku ini, apakah aku orang yang SEPERTI ITU???

Rabu, 07 Oktober 2015

19 September 2015

Sallluuutttttttt.......... Ya salut banget. Akhirnya setelah sekian lama gua nembak cewe. Gua nembak cewe coyyyy... Gua nembak dia saat sore hari, dimana kondisinya tepat banget. Gua ngungkapin perasaan gua dengan rasa malu-malu, deg degan, dan terbata-bata disetiap ucapan gua. Dia kaget banget pas gua bilang gua suka sama dia. Terus ya gua jelasin aja kenapa gua bisa suka sama dia, yang jelas gua suka dia saat pertama kali bertemu di kelas. Alasan gak tau kenapa gua bisa suka sama dia. "Gua Suka Sama Kamu, Boleh gak Gua Lebih Dekat Sama Kamu?" kata gua sambil terbata-bata dan jawaban dia "BOLEH"

SUMPAH GUA SENENG BANGET !!!
"MAKASIH UNTUK HARI INI, GUA GAK BISA APA APA NIH. YUKX KITA PULANG" itu ucapan gua buat dia karena gua deg degan coy, heheheheh akhirnya selama 18 tahun gak pernah deket sama cewe, saat ini gua deket sama cewe... Yeayyy


Salam Kangen Untukmu
LA
-MYS-

Rabu, 30 September 2015

SEMESTER DUA AHOOY

                 Dear e-diary, gua bingung kenapa ya gua itu lemah dengan cewe. Gua payah jika deket sama cewe, gua bingung banget sama diri gua sendiri. Dulu waktu SD, SMP, dan SMA gua gak pernah deket sama cewe mana pun. Gua kadang sempet mikir, gua ini normal atau kagak. Jujur gua takut sama hal kayak gini. SMA gua sempet suka cewe, tapi cuman seneng  liat aja, gak pernah degdegan kayak yang gua rasain hari ini. Tiap hari liat dia, tiap hari gua jadi gila.  Tiap hari ketemu dia, tiap hari juga gua kayak orang idiot. Ya mungkin ini yang namanya cinta. Baru gua pertama kalinya gua rasaain hal yang kayak gini. Hahahah gua cacat banget deket sama cewek. Tiap hari gua mikirin dia, dan tiap hari juga gua nunggu nunggu hari kamis, hahahha....
                Yeahhh pada hari selanjutnya gua sekelompok sama nih anak. Gua seneng banget, bagaikan dapet rejeki lahh, sulit untuk diungkapkan. Gua sekelompok sama dia, gua gak fokus. Gua cuman bisa ngeliat dia aja, materi kuliah sih kagak di perhatiin, wkwkwk... Sumpah gua seneng banget deh gua bisa ngobrol dengan dia lebih lama dari biasanya, gua bisa melihat dia lebih lama dari biasanya, dan gua bisa merasakan feeling yang lebih dari pada biasanya. Jujur gua gak pernah suka sama cewe, tapi ke dia berubah 180 bahkan 360 dejarat. Gua udh jatuh hati sama dia, tapi gua malu buat ngungkapinnya. Gua gak berani, gua payah, pecundang, ahhh sedih gua gak bisa ngasih tau ke isi hati gua ke dia. Gua berharap aja suatu saat nanti gua bisa ngungkapin isi hati gua ke dia....

                                                                                                            

Jumat, 05 Juni 2015

Lorong 6 yang SERU !!!


MALAM INI– Selasa, 24 Februari 2015 saya mendapatkan tugas dari Ketua Divisi Jurnalistik untuk melakukan peliputan Lorong dalam Program “Gravitasi Berkunjung (ke lorong)”. Pada kesempatan ini saya mewawancarai penghuni asrama lorong 6 gedung C2. Selepas sholat Isya, warga lorong 6 akhirnya berkumpul. Awalnya, pertemuan kali ini berlangsung di teras lorong 6. Namun ada yang menyarankan untuk melakukan peliputan ini di salah satu kamar. Arif Setiawan mengatakan “Peliputannya di kamar Gagas Adyatama aja”. Sontak para penghuni lorong mengiyakannya. Awalnya sangat susah berbicara dalam kamar yang mungkin berukuran 5 X 5 ini yang berisikan hampir setengahnya penghuni lorong tersebut. Hanya saja, yang membuat suasana yang tadinya agak sedikit gerah, berubah menjadi cair karena ulah kocaknya Sabilah Makruf, Dwi, dan Ali Akbar, serta Imam Tri. Hal ini membuat suasana menjadi kocak, tapi serius.

HAL UNIK dan Asiknya Lorong
              Lorong 6 gedung C2 ini beranggotakan 37 mahasiswa TPB yang di ketuai (RT) oleh Hafidz dan ber- SR Kak Amir Hamzah angkatan 49 departemen Teknik Sipil dan Lingkungan bicara mengenai hal-hal unik seputar lorongnya. Hal ini ditunjukan oleh Danu Pranata (MSL 51) “Lorong 6 itu personilnya asik-asik. Apalagi mereka-mereka ini berasal dari daerah yang beda, adat yang beda, dan kemudian menjadi satu ketika berada disini. Dalam perbedaan itu kita saling mengenal satu sama lain, dan yang tak kalah penting kami disini bisa  belajar mengenai kebudayaan mereka.”                                  Seperti kata  Danu, Arif Setiawan (BDP 51) dan Ali Akbar (ESP 51) menambahkan “Selain itu juga, di lorong 6 itu kebersamaan dan persaudaraanya kuat, serta anak-anaknya gokil, dan pada gila Adi (MNH 51) “Anak-anak disini pada baik-baik khusunya temen-temen kamar. Dwi (ITP 51) “Banyak makanan gratis, terus ada solong makanan.”

Kondisi Terakhir Lorong         
            Dalam hal kondisi terakhir lorong banyak sekali pendapat dari kawan-kawan lorong 6, seperti yang diucapkan oleh Sabilah Makruf (TIN 51) “Lorong disini cukup kondusif. Ya lorong disini lorong 6 juga cukup bersih diantara lorong-lorong yang lain. Jadi enak aja kalau jalan-jalan disini.” Sabilah Makruf menambahkan “Ya kalau ditanya kondisi sekarang pada banyak yang nyari kontrakan atau kost. Apalagi kalau anak Bogor, dulu aja pas baru-baru di asrama banyak yang stay di sini, tapi kalau sekarang bisa dilihat, kan?.” Dilanjutkan dengan  “Belum pernah kumpul solong dan pintu rusak” Arif

RT Lorong 6
            Mengenai RT banyak penghuni lorong mengatakan bahwasannya RT Lorong 6 itu baik, rajin beribadah. Hal ini juga diiiyakan oleh Sabil dan Arif “Rajin Sholat dia (RT),  rajin beribadah, serta orangnya baik. Namun disisi lain RT lorong 6 juga ada kelemahannya. Seperti yang dikatakan oleh Danu “Perannya RT kurang, jadi kita kurang komunikasi aja.” Hal senada juga dilontarkan oleh Arif “Ia sibuk, mungkin karena ia banyak organisasinya.” “Meskipun begitu, RT lorong 6 dapat menjadi sebuah inspirasi bagi bagi temen-temen semua, karena ia seorang penghafal Al- Quran (Hafidzh)”  Lanjut Arif.


Jargon
            Jargon lorong 6 itu sangat banyak. Ada tiga jargon yang membuat lorong ini menjadi lorong yang kompak. Seperti yang kita ketahui, ketika welcome party ada jargon dari lorong 6 yang di pakai dalam acara itu untuk Gedung C2. Liriknya seperti ini” Humba-humba Woy, Humba-humba woy, Humba eeeehuaewooo.” Ada pun tiga jargon ini “Sabisa-bisa, Kudu Bisa, Pasti Bisa.” Atau yang satu ini yang membuat kocak “Laferpool, We Will Never Eat Alone”

Tentang SR Lorong 6
            SR lorong 6 bernama Kak Amir Hamzah. Ia angkatan 49 departemen Teknik Sipil dan Lingkungan ini cukup terkenal dimata anak asrama khusunya pada gedung asrama C2. Ia merupakan SR lorong 6 dan 10. Banyak yang bilang kalau Kak Amir Hamzah orangnya itu galak, namun hal ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Arif. “Kak Amir itu suka memberikan contoh bagi anak  lorong.” Sabil pun menyambung ucapan Arif “Kak Amir itu orangnya baik kok, cuman mungkin aja ia kurang bisa mengeluarkan sifat baiknya secara leluasa. Jadi terkesannya kaku.”

Harapan Bagi Lorong                                                                                                                                       Sabil berharap pada lorong 6 “ Semoga tetap solidlah untuk lorong 6” lanjut dengan Arif “Semoga tetap terjalin silahturahminya” serta ungkapan terakhir dari Ainaya (THH 51) “Aman, nyaman, dan kompak bagi lorong 6”
           
            Akhirnya rangkaian program “Gravitasi Berkunjung Lorong” telah usai. Pertanyaan demi pertanyaan telah dijawab oleh penghuni asrama lorong 6. Tak lupa prosesi khas Gravitasi dalam setiap acaranya, yaitu berfoto bersama Karena kami telah berjanji, untuk mengabadikan setiap momen.
Tunggu Gravitasi Berkunjung ke lorongmu …

Sumber: gravitasiipb.com



Minggu, 15 Februari 2015

Jatuh Cinta saat Membuat Tugas

            Pada tanggal 9 Desember 2014, aku diberi tugas oleh dosen Bahasa Indonesia untuk membuat makalah dalam rangka tugas akhir kuliah. Tugas makalah ini diwajibkan untuk berkelompok sesuai dengan departemen yang dipilih. Departemenku ialah Peternakan, maka tugas makalahku ialah Peternakan. Aku bingung sekali mengenai kelompokku ini.Mereka seperti tak acuh dengan keluarnya tugas ini. Hal ini membuatku harus memutar otak dengan mereka-mereka. Teman sekelompokku bernama Ranti, Kesya, Farel, dan Indra. Sebenarnya mereka ini pandai. Tapi, sifat malasnya yang membuatku geram. Pengumpulan tugas ini yang hanya satu minggu membuatku pusing bukan kepalang.
            Keesokan harinya, aku mempunya inisiatif sendiri dengan membuat tugas sendiri tanpa bantuan mereka. Hasilnya pun memuaskan. Makalah yang aku buat akhirnya selesai tanpa bantuan mereka. Namun aku lupa  mengenai tema makalah ini. Aku harus merundingkannya dengan teman sekelompok. Lagi-lagi mereka sepertinya tak mau mengerti akan keinginanku untuk menyelesaikannya. Mereka asik-asik sendiri saja tanpa memikirkan tugas mereka. Sesuai dengan kesepakatan, kami putuskan tema makalah ini ialah Pengolahan dan Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif.
            Hari kamis tanggal 11, kami merencanakan untuk membuat makalah, namun mereka mengatakan ”Gua lagi sibuk nih”. Lagi-lagi aku  harus mencari tugas ini sendiri tanpa bantuan mereka. Kurang lebih tiga jam aku berada di depan laptop untuk mengerjakan tugas ini. Bahan sudah ada tinggal aku kembangkan untuk kubuat di makalah.
            Tak terasa waktu sudah sore. Tapi ada seorang wanita yang datang menghampiriku. Aku tak memakai kacamata. Aku hanya melihat samar-samar. Wanita yang memakai celana jeans dan baju kemeja kotak-kotak berlengan panjang ini ternyata Kesya. Kesya wanita yang sangat cantik, dan pandai namun ia sedikit jutek dan galak. “Hai, lagi ngapain?” Tanya Kesya. “Lagi ngerjain tugas Bahasa Indonesia” Jawabku. “Sini aku bantuin” dengan senyum yang lepas. Aku hanya bisa terdiam dan memberikan laptopku kepada dia. Dengan cermat ia mulai mengetik dengan jari-jari yang indah itu di atas laptopku. Mulailah dari hari ini aku mulai berbicara dengan dia. Padahal selama ini aku dan dia tak pernah berbicara panjang lebar. Biasanya hanya mengatakan “say hay” saja jika berpapasan dengan dia.
            Kami mulai ngobrol mengenai kenapa melanjutkan sekolah ke IPB,bahkan sampai ke masalah pribadi dia. Apapun itu kami tuangkan hal-hal apa saja, berharap kami tetap mengobrol. Dari pembicaraan kami, aku mulai berpikir ternyata Kesya ini anak yang benar-benar cantik dan tidak galak. Ternyata aku salah sangka mengenai dia. Malam hari akhirnya tiba dan kami pun berpisah dan kami saling memberikan nomor handphone.  Kami mulai SMS. Awalnya aku yang mulai SMS menanyakan mengenai makalah sampai ngobrol sudah belajar apa belum? Lagi ngapain nih sekarang? Hahahaha entah mengapa aku sangat senang rasanya. Rasanya sudah mengenal lama dengan dia. Padahal kenal dekatnya ketika jadi kelompok saja.
            Hari Minggu 14 kelompokku mulai mengerjakan hal-hal apa yang kurang mengenai makalah kelompok ini. Seperti biasanya mereka hanya sekedarnya kumpul dan memberikan opini tanpa memberikan aksi yang nyata pada tugas kelompok ini kecuali Kesya  yang memberikan aksinya pada kali ini dengan membaca mengenai Buku Biogas yang ia pinjam  dari perpustakaan. Ia memberikan sentuhan konsep mengenai Pemanfaatan Biogas. Aku sangat senang sekali. Bahkan beribu-beribu kesenangan baru kali ini aku mendapatkan kesenangan yang tak terkira. Kesya mulai mendekatiku dan mendiktekan apa-apa yang harus aku tulis dalam makalah ini. Jam sudah menunjukan tepat jam dua siang. Aku yang kebetulan mengendarai motor lantas menawarkan tumpangan untuk Kesya. Untung saja aku dan Kesya pulangnnya terakhir dibandingkan dengan yang lain. Kesya menyetujui permintaanku. Aku mengendarai motornya sangat lambat tidak seperti biasanya. Maklumlah kebersamaanku dengan Kesya harus diperlama, meskipun esok hari pun kami bisa bertemu. Aku bisa merasakan kalau Kesya itu sepertinya suka denganku, namun aku tahu mungkin itu hanya perasaaanku saja.
            Hari Rabu, tanggal 17 November 2014. Kami mengerjakan untuk sentuhan terakhir  dalam makalah ini dan  ini merupakan kebersamaan terakhirku dalam bertemu dengan dia secara  intensif. Aku ingin sekali memberanikan diri untuk mengatakan kepada dia bahwa aku jatuh cinta dan aku suka kepadamu. Namun aku melihat ia sedang  berduan, aku tak tahu siapa laki-laki itu. Rasanya tuh sakit banget. Sakitnya tuh disini nunjuk ke hati.  Mereka terlihat akrab seperti aku dengan dia, mereka seperti pacaran tapi aku tak mau berburuk  sangka mengenai dia. Lama aku menunggu dia. Akhirnya kebersamaan dia dengan laki-laki itu usai. Akuu menanyakan hal itu kepada dia. “Laki-laki itu siapa?” aku penasaran. “Ohhh dia tuh pacarku. Namanya Reza kelas P05” ujar Kesya. Jlebbbbbb……… Banget ketika ia berbicara seperti itu. Aku tak kuasa untuk menahan perihnya hati. Untuk mengalihkan suasana aku berkata “Yuk mari kita buat daftar pusatakanya” Kami mulai duduk di depan kelas dan mulai mengerjakannnya.
            Dalam suasana hati yang kacau dan pikiran yang tak tenang serta aku pun tak konsen dalam mengerjakan tugas ini. Aku tiba-tiba salah tingkah ketika berbicara dengan dia. Seakan-akan lidah ingin berucap. “Kamu putusin dia, terus jadi pacarku ya” atau yang lebih parah “Dia tuh tukang selingkuh” Ahhhhh aku mulai gila !!!!!
            Tiba-tiba Reza datang dan menghampiri kami. “Lagi ngerjain apa nih” Ucap Reza dengan nada penasaran “Nih aku lagi ngerjain tugas Bahasa Indonesia. Oh iya nih temenku namanya Yahya.” Jawab Kesya. “Hai Yahya, Gua Reza anak ARL” Reza berucap sambil menjulurkan tangan kepadaku tanda perkenalan. “Gua Yahya, anak IPTP” Balasku. Tugas selesai dan Reza mengajak Kesya untuk makan di kantin dan mengajakku juga. Namun aku menolak, karena aku pasti tak tahan dengan mereka yang berduan alias bermesraan. Aku hanya mengikuti mereka dari belakang tanpa mereka mengetahuinya. Mereka berdua tampak senang, bahagia. Tapi aku tak rela, namun hati berkata lain. “Kamu ini bukan siapa-siapanya dia. Masa kamu ingin merebut dia, mana harga dirimu ini”!!!!
            Muncul rasa yang aneh yang membuatkut tiba-tiba melihat senang ketika ia tersenyum, tertawa.  Aku tahu seharusnya rasa sedih itu muncul ketika aku melihat mereka senang, namun rasa ini lain, lain dari yang lain. Aku melihat dia sangat puas bahagia, mungkin aku cinta terhadap dia. Aku cinta jika ia bahagia.
            Sekarang aku sadar, bahwa cinta itu tak harus memiliki. Bahwa cinta itu akan terasa indah ketika seorang yang kita cintai bahagia, meskipun ia bahagia bukan dengan kita.


ALYSA

          Pada 2 November 2014 lahirlah seorang putri yang bernama Alysa. Nama yang sangat indah bagiku. Nama itu dibuat oleh ku karena aku teringat dengan seseorang yang amat cantik. Namanya pun sama Alysa. Nama ini aku berikan agar aku bisa mengingat wanita tersebut. Paras yang cantik, kulit yang putih, serta tutur kata yang sopan membuatku jatuh cinta saat pandangan pertama.
            Pertemuan dengan Alysa sangatlah singkat. Ya, pertemuan ini terjadi saat aku berada di Museum Kota Tua. Disana kami berjabat tangan, tanda aku berkenalan dengan dia. Alysa tinggal di Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Barat. Kami mengelilingi museum itu dengan suka ria. Setiap kali ia menanyakan mengenai museum itu, aku bisa menjawabnya. Maklum saja aku cukup baik dalam pelajaran sejarah. Ia sangat antusias ketika aku menjelaskan mengenai bangunan ini dan sejarah kota tua itu sendiri. Ia sangat-sangat membuat hati ini terbang ketika ia mulai tersenyum. Ahhh betapa cantiknya wanita itu….